Pengalaman Saya !!!
Hay sobat DS, saya mau berbagi pengalaman nih. Simak yach !!! Begini ceritanya… Saat itu sedang berlangsung mata kuliah EKOLOGI. Seperti biasanya, Dosen “….” menjelaskan materi (dengan gaya humornya, tapi tetap serius loh) dan mahasiswa mendengarkan. Dosen beraksi, keadaan mulai tak terkendali “riuh pikuk”. Terlontarlah kata – kata dari salah satu mahasiswa “noname”, “Pak, bagaimana kalau kita ke pulau Tidung, observasi gitu deh, kan ada juragan Kurnadi (anak pulau Tidung/teman sekelas)??? Kurnadi pun langsung kedepan kelas dan berdiskusi dengan pak Pascal “dosen EKOLOGI UHAMKA”.
Hay sobat DS, saya mau berbagi pengalaman nih. Simak yach !!! Begini ceritanya… Saat itu sedang berlangsung mata kuliah EKOLOGI. Seperti biasanya, Dosen “….” menjelaskan materi (dengan gaya humornya, tapi tetap serius loh) dan mahasiswa mendengarkan. Dosen beraksi, keadaan mulai tak terkendali “riuh pikuk”. Terlontarlah kata – kata dari salah satu mahasiswa “noname”, “Pak, bagaimana kalau kita ke pulau Tidung, observasi gitu deh, kan ada juragan Kurnadi (anak pulau Tidung/teman sekelas)??? Kurnadi pun langsung kedepan kelas dan berdiskusi dengan pak Pascal “dosen EKOLOGI UHAMKA”.
Setelah sekian tahun berdiskusi, ternyata observasi ke pulau Tidung disetujui oleh pak Pascal. Tanpa banyak komentar, Seisi kelas langsung mendiskusikan rencara ke pulau Tidung itu. Merasa cukup dengan hasil diskusi sekelas (diskusinya sampai berbulan-bulan), anak-anak pun mulai mempersiapkan diri. Membawa perlengkapan hidup dan peralatan penelitian. Esok hari tiba waktunya. Hati ini semakin bersemangat. POM Bensin Muara Angke tempat kami berkumpul, tempat saling menunggu. Setelah semuanya lengkap sudah. Kami pun menaiki kapal. “Eits lupa, ada yang ketinggalan deng, Asdos koq telat, ugh, tapi mereka nyusul sih”. Ketika di atas kapal, suasana berubah, Senang dan Riang menyelimuti raut muka wajah teman-teman saya ketika kapal mulai membelah ombak, ditambah, hembusan angin berpacu dengan cepat seiring laju kapal. Saya pun turut larut dalam keceriaan. Tapi egh, saya mabok, ombaknya besar banget sih, jadi saya tidur aja, hehe. Tak disadari, beberapa menit lagi, kaki-kaki pun turun dari kapal dan mulai menjejaki pulau Tidung. Kami langsung menuju ke penginapan Kurnadi. Ternyata eh ternyata, kita disambut dengan hati terbuka oleh tuan rumah, eits, dengan es buah seger juga kali. Sambil minum yang seger-seger, sambil bebenah, sambil tarik napas juga kan. Sembari menunggu sholat dzuhur dan makan siang, saya, Kurnadi, beberapa asdos dan pak Pascal berangkat duluan untuk survey tempat. Kami telusuri jalan setapak dan melewati tepi pantai. Memeriksa tempat yang kami singgahi, apakah bagus buat observasi atau tidak. Karena belum dapat tempat yang cocok, kami pun berlanjut mencari. Melewati semak semak, jalan setapak dan pada akhirnya Jembatan Cinta pun harus kita lalui. Sesampainya di pulau Tidung kecil, berakhirlah perjalanan panjang kami. Disanalah tempat kami akan meneliti. Setelah istirahat sejenak, saya, Kurnadi, dan seorang asdos (Kak Lana “matanya agak sipit”) bergegas menuju ke penginapan untuk memberitahu kepada teman-teman agar segera bersiap-siap dan membawa peralatan penelitian. Setelah semuanya sudah dipersiapkan, kami langsung menuju ke TKP. “penderitaan teman-teman saya ketika menuju TKP gak usah dibahas yach, kasian”. Sesampainya di pulau Tidung kecil, asdos pun langsung mengambil alih komando dan memberikan instruksi kepada ketua dari masing-masing kelompok. Amanat yang kami harus selesaikan ada 4 yaitu Pit Fall Trap, Zonasi Pantai, Inventarisasi Capung dan Mangrove. Berhubung Mangrovenya masih cepirit, diganti dengan mengukur ketinggian pohon kelapa. Klick “Prosedur Penelitian”. Yok lanjut. Setelah amanat dilaksanakan. Kami pun beranjak pulang ke penginapan. Oh iya, saat di jembatan cinta, saya, Adit and sibotak Farits, lompat dari jembatan loh, kira-kira ketinggiannya 10 meter. Seru banget deh. Penuh dengan tantangan dan adrenalin pun berpacu. Serasa dipukul saat menyentuh air ketika lompat. Sakit rasanya, tapi seru sih. Merasa cukup, kami pun melanjutkan perjalanan pulang yang masih ribuan kilo jauhnya. Tetap semangad sih, tapi mulai letoy ni kakiku. Hahahaha. Sesampainya di penginapan, kami bersih-bersih dan menunggu sholat magrib kemudian makan malam. Lalu, tiba saatnya kami dari masing-masing kelompok mendiskusikan hasil observasi tadi. Awalnya sih pada semangad “mungkin karena habis makan kali yach”, tapi koq, makin larut, mulai pada ngantuk, mata mulai sembab, menguap sana sini, ada yang kentut lagi, bahkan ada yang curi-curi kesempatan tuk tidur. Tapi tidak apa, diskusi tetap berjalan. Sesudah itu, karena lelah, capek, menguras tenaga, pikiran dan hati, kami langsung kembali ke alam masing-masing. Tidur. Keesokan harinya,,,,, Bersambung !!!