Sama kayak Insektarium, Pembuatan HERBARIUM Tak kalah Seru Loh !!!
Konsep teori :
Tujuan : Pengamatan spesimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang
baru. Terutama untuk spesimen-spesimen yang sulit di temukan di alam.
Alat dan bahan :
1. Karton/duplek
2. Kertas Koran
3. Sasak dari bambu/tripleks
4. Sampel tanaman
5. Alat tulis
6. Alcohol 70%
7. Tali
Langkah kerja :
a) Jika memungkinkan, kumpulkan tumbuhan secara lengkap, yaitu akar, batang, daun dan
bunga. Tumbuhan berukuran kecil dapat diambil seluruhnya secara lengkap. Tumbuhan
berukuran besar cukup diambil sebagian saja, terutama ranting, daun, dan jika ada, bunganya.
b) Semprotlah dengan alcohol 70% untuk mencegah pembusukan oleh bakteri dan jamur.
c) Sediakan beberapa kertas Koran ukuran misalnya 32× 48 cm.
d) Atur dan letakkan bagian tumbuhan diatas Koran. Daun hendaknya menghadap ke atas dan sebagian
menghadap ke bawah terhadap kertas Koran tersebut. Agar posisinya baik, dapat dibantu dengan
mengikat tangkai/ranting dengan benang yang dijahitkan ke kertas membentuk ikatan.
e) Tutup lagi dengan Koran. Demikian seterusnya hingga kalian dapat membuat beberapa lembar.
f) Terakhir tutup lagi dengan Koran, lalu jepit kuat-kuat dengan kayu/bamboo, ikat dengan tali. Hasil ini
disebut specimen.
g) Simpan selama 1-2 minggu ditempat kering dan tidak lembab.
Catatan:
a) Di udara lembab, specimen dijemur dibawah terik matahari atau didekat api.
b) Secara periodic gantilah kertas Koran yang lembab/basah dengan yang kering beberapa kali. Kertas yang lembab dapat dijemur untuk digunakan beberapa kali.
c) Jangan menjemur dengan membuka kertas Koran yang menutupinya. Menjemur specimen
tidak boleh terlalu lama sebab proses pengeringan yang terlalu cepat hasilnya kurang baik.
d) Jika telah kering, ambil specimen tumbuhan dan tempelkan di atas kertas karton
ukuran32 × 48 cm. Caranya harus pelan-pelan dan hati-hati. Bagian-bagian tertentu dapat diisolasi agar dapat melekat pada kertas herbarium.
e) Buatlah tabel yang memuat: nama kolektor, nomor koleksi (jika banyak), tanggal, nama
specimen (ilmiah, daerah), nama suku/famili dan catatan khusus tentang bunga, buah atau ciri lainnya.
f) Tutup herbarium dengan plastic. Jika disimpan, tumpukan herbarium harus diberi kapur barus (kamfer)
Tujuan : Pengamatan spesimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang
baru. Terutama untuk spesimen-spesimen yang sulit di temukan di alam.
Alat dan bahan :
1. Karton/duplek
2. Kertas Koran
3. Sasak dari bambu/tripleks
4. Sampel tanaman
5. Alat tulis
6. Alcohol 70%
7. Tali
Langkah kerja :
a) Jika memungkinkan, kumpulkan tumbuhan secara lengkap, yaitu akar, batang, daun dan
bunga. Tumbuhan berukuran kecil dapat diambil seluruhnya secara lengkap. Tumbuhan
berukuran besar cukup diambil sebagian saja, terutama ranting, daun, dan jika ada, bunganya.
b) Semprotlah dengan alcohol 70% untuk mencegah pembusukan oleh bakteri dan jamur.
c) Sediakan beberapa kertas Koran ukuran misalnya 32× 48 cm.
d) Atur dan letakkan bagian tumbuhan diatas Koran. Daun hendaknya menghadap ke atas dan sebagian
menghadap ke bawah terhadap kertas Koran tersebut. Agar posisinya baik, dapat dibantu dengan
mengikat tangkai/ranting dengan benang yang dijahitkan ke kertas membentuk ikatan.
e) Tutup lagi dengan Koran. Demikian seterusnya hingga kalian dapat membuat beberapa lembar.
f) Terakhir tutup lagi dengan Koran, lalu jepit kuat-kuat dengan kayu/bamboo, ikat dengan tali. Hasil ini
disebut specimen.
g) Simpan selama 1-2 minggu ditempat kering dan tidak lembab.
Catatan:
a) Di udara lembab, specimen dijemur dibawah terik matahari atau didekat api.
b) Secara periodic gantilah kertas Koran yang lembab/basah dengan yang kering beberapa kali. Kertas yang lembab dapat dijemur untuk digunakan beberapa kali.
c) Jangan menjemur dengan membuka kertas Koran yang menutupinya. Menjemur specimen
tidak boleh terlalu lama sebab proses pengeringan yang terlalu cepat hasilnya kurang baik.
d) Jika telah kering, ambil specimen tumbuhan dan tempelkan di atas kertas karton
ukuran32 × 48 cm. Caranya harus pelan-pelan dan hati-hati. Bagian-bagian tertentu dapat diisolasi agar dapat melekat pada kertas herbarium.
e) Buatlah tabel yang memuat: nama kolektor, nomor koleksi (jika banyak), tanggal, nama
specimen (ilmiah, daerah), nama suku/famili dan catatan khusus tentang bunga, buah atau ciri lainnya.
f) Tutup herbarium dengan plastic. Jika disimpan, tumpukan herbarium harus diberi kapur barus (kamfer)