Mau tau cara mengamati Planaria ??? Silahkan Telusuri aja!
Konsep teori :
Tujuan : Setelah melakukan kegiatan diharapkan siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Planaria,
dan regenerasi Planaria.
Alat dan bahan : ~ botol bekas berleher panjang
~ Planaria
~ nyamuk
Langkah kerja :
Struktur tubuh Planaria
1. Pergilah ke sungai yang airnya masih jernih, belum tercemar, karena jika air tercemar, Planaria sulit dicari. Baliklah
batu – batuan yang terdapat di dasar sungai. Kalian akan menjumpai cacing Planaria, berwarna hitam kecoklatan,
berukuran 2-3 cm atau mungkin ada yang lebih kecil atau lebih besar, tergantung lingkungan. Kepala cacing ini
berbentuk segitiga, di bagian kepala terdapat 2 bintik mata. Cacing ini tidak berbahaya dan tidak menggigit.
2. Ambil cacing itu dengan kuas, masukkan ke dalam botol yang telah diisi air sungai sekitar dua pertiga bagiannya.
3. Cacing akan bergerak dengan 2 cara. Pertama dengan menggetarkan bulu getarnya. Karena amat kecil, bulu getar
tak tampak. Kedua dengan menggerakkan otot-ototnya. Coba amati cara cacing bergerak. Laporkan !
4. Amati perbedaan warna bagian ventral (perut) dan dorsal (punggung). Apakah perbedaannya?
5. Jika cacing menempel di dinding botol, kalian akan dapat mengamati perut. Perhatikan di daerah tengah perut. Kalian
akan dapat mengamati mulutnya.
6. Tangkap seekor nyamuk yang mengandung darah. Masukkan ke dalam botol tersebut. Tunggu beberapa saat hingga
cacing menempel pada nyamuk tadi. Cacing akan menjulurkan kerongkongannya, kemudian mengisap darah nyamuk
tersebut.
7. Perhatikan perjalanan warna darah yang masuk dari kerongkongan ke dalam usus cacing. Gunakan kaca pembesar
agar kalian dapat mengamatinya. Ke mana arah percabangan usus?
8. Apakah cacing ini mempunyai anus? Perhatikan!
9. Dapatkah kalian membedakan cacing jantan dan betina? Jelaskan!
Regenerasi Planaria
1. Peliharalah cacing Planaria di rumah atau sekolah. Pelihara dalam setiap botol paling banyak masukkan 2-3 cacing saja. Jangan terlalu banyak. Mengapa? Setiap hari, air diganti dengan air sumur yang jernih. Mengapa? Jangan disimpan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Mengapa?
2. Dalam memelihara cacing ini, setiap hari hendaknya diberi makan seekor nyamuk. Jangan terlalu banyak diberi makanan agar tidak bersisa dan membusuk sehingga meracuni cacing.
3. Setelah beberapa hari, perhatikan ada beberapa ekor cacing yang tubuhnya memutuskan diri. Masing-masing bagian akan tumbuh menjadi cacing baru atau mengalami regenerasi. Catatlah! Berapa hari dari saat kalian menangkap hingga terjadi regenerasi?
4. Mungkin kalian ingin membuktikan kemampuan cacing melakukan regenerasi. Ambil seekor cacing yang cukup besar, letakkan di atas kertas bersih, potong tubuhnya menjadi 2 bagian, misalnya bagian kepala dan bagian ekor. Masing-masing bagian masukkan ke dalam botol berbeda yang telah diisi air bersih. Beri tanda atau label, bagian ekor ataukah bagian kepala yang ada di dalam botol itu.
5. Simpan botol di tempat terlindung. Jangan diberi makan. Air hendaknya diganti setiap hari.
6. Amatilah, apakah yang terjadi pada tubuh cacing yang telah dipotong itu? Bagian kepala ataukah bagian ekor yang lebih cepat melakukan regenerasi?
7. Tentukan variable bebas, variable terikat, variable kontrolnya!
8. Bagaimana hipotesanya?
9. Mungkin kalian akan melakukan eksperimen di rumah. Buatlah terlebih dahulu rumusan masalahnya misal: apakah cahaya berpengaruh terhadap kecepatan regenerasi Planaria? Apakah deterjen berpengaruh terhadap regenerasi Planaria?
10. Buatlah tulisan hasil percobaanmu dan adakah pameran hasil penelitian di kelasmu, dengan menempelkan karyamu di mading.
Catatan :
Lakukan eksperimen dalam 5 kali ulangan. Kadang-kadang, cacing ”keliru” dalam beregenerasi. Bagian kepala yang seharusnya membentuk ekor ternyata ada yang membentuk kepala lagi, sehingga satu cacing berkepala 2. Coba buktikan! Juga lakukan pengirisan, misalnya kepala cacing diiris menjadi dua tetapi dua bagian kepala itu tidak dipisahkan. Apakah cacing itu dapat tumbuh menjadi seekor cacing berkepala dua. Buktikan.!
Tujuan : Setelah melakukan kegiatan diharapkan siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Planaria,
dan regenerasi Planaria.
Alat dan bahan : ~ botol bekas berleher panjang
~ Planaria
~ nyamuk
Langkah kerja :
Struktur tubuh Planaria
1. Pergilah ke sungai yang airnya masih jernih, belum tercemar, karena jika air tercemar, Planaria sulit dicari. Baliklah
batu – batuan yang terdapat di dasar sungai. Kalian akan menjumpai cacing Planaria, berwarna hitam kecoklatan,
berukuran 2-3 cm atau mungkin ada yang lebih kecil atau lebih besar, tergantung lingkungan. Kepala cacing ini
berbentuk segitiga, di bagian kepala terdapat 2 bintik mata. Cacing ini tidak berbahaya dan tidak menggigit.
2. Ambil cacing itu dengan kuas, masukkan ke dalam botol yang telah diisi air sungai sekitar dua pertiga bagiannya.
3. Cacing akan bergerak dengan 2 cara. Pertama dengan menggetarkan bulu getarnya. Karena amat kecil, bulu getar
tak tampak. Kedua dengan menggerakkan otot-ototnya. Coba amati cara cacing bergerak. Laporkan !
4. Amati perbedaan warna bagian ventral (perut) dan dorsal (punggung). Apakah perbedaannya?
5. Jika cacing menempel di dinding botol, kalian akan dapat mengamati perut. Perhatikan di daerah tengah perut. Kalian
akan dapat mengamati mulutnya.
6. Tangkap seekor nyamuk yang mengandung darah. Masukkan ke dalam botol tersebut. Tunggu beberapa saat hingga
cacing menempel pada nyamuk tadi. Cacing akan menjulurkan kerongkongannya, kemudian mengisap darah nyamuk
tersebut.
7. Perhatikan perjalanan warna darah yang masuk dari kerongkongan ke dalam usus cacing. Gunakan kaca pembesar
agar kalian dapat mengamatinya. Ke mana arah percabangan usus?
8. Apakah cacing ini mempunyai anus? Perhatikan!
9. Dapatkah kalian membedakan cacing jantan dan betina? Jelaskan!
Regenerasi Planaria
1. Peliharalah cacing Planaria di rumah atau sekolah. Pelihara dalam setiap botol paling banyak masukkan 2-3 cacing saja. Jangan terlalu banyak. Mengapa? Setiap hari, air diganti dengan air sumur yang jernih. Mengapa? Jangan disimpan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung. Mengapa?
2. Dalam memelihara cacing ini, setiap hari hendaknya diberi makan seekor nyamuk. Jangan terlalu banyak diberi makanan agar tidak bersisa dan membusuk sehingga meracuni cacing.
3. Setelah beberapa hari, perhatikan ada beberapa ekor cacing yang tubuhnya memutuskan diri. Masing-masing bagian akan tumbuh menjadi cacing baru atau mengalami regenerasi. Catatlah! Berapa hari dari saat kalian menangkap hingga terjadi regenerasi?
4. Mungkin kalian ingin membuktikan kemampuan cacing melakukan regenerasi. Ambil seekor cacing yang cukup besar, letakkan di atas kertas bersih, potong tubuhnya menjadi 2 bagian, misalnya bagian kepala dan bagian ekor. Masing-masing bagian masukkan ke dalam botol berbeda yang telah diisi air bersih. Beri tanda atau label, bagian ekor ataukah bagian kepala yang ada di dalam botol itu.
5. Simpan botol di tempat terlindung. Jangan diberi makan. Air hendaknya diganti setiap hari.
6. Amatilah, apakah yang terjadi pada tubuh cacing yang telah dipotong itu? Bagian kepala ataukah bagian ekor yang lebih cepat melakukan regenerasi?
7. Tentukan variable bebas, variable terikat, variable kontrolnya!
8. Bagaimana hipotesanya?
9. Mungkin kalian akan melakukan eksperimen di rumah. Buatlah terlebih dahulu rumusan masalahnya misal: apakah cahaya berpengaruh terhadap kecepatan regenerasi Planaria? Apakah deterjen berpengaruh terhadap regenerasi Planaria?
10. Buatlah tulisan hasil percobaanmu dan adakah pameran hasil penelitian di kelasmu, dengan menempelkan karyamu di mading.
Catatan :
Lakukan eksperimen dalam 5 kali ulangan. Kadang-kadang, cacing ”keliru” dalam beregenerasi. Bagian kepala yang seharusnya membentuk ekor ternyata ada yang membentuk kepala lagi, sehingga satu cacing berkepala 2. Coba buktikan! Juga lakukan pengirisan, misalnya kepala cacing diiris menjadi dua tetapi dua bagian kepala itu tidak dipisahkan. Apakah cacing itu dapat tumbuh menjadi seekor cacing berkepala dua. Buktikan.!